Jumat, 16 Desember 2011


KEBUDAYAAN
1.    RUANG LINGKUP PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.jadi kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.
Kata “kebudayaan” dalam bahasa inggris adalah culture,dalam bahasa belanda disebut colere yang berarti mengolah,mengerjakan,menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani).jadi kebudayaan berarti sebagai sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk  mengolah dan mengubah alam.
v  Pengertian kebudayaan menurut para ahli:
a)      Melville J. Herkovits
Kebudayaan sebagai suatu yang superorganic karena dapat diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan tetap hidup walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa berganti.
b)      Edward  B. Taylor
Kebudayaan sebagai hal kompleks yang mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat-istiadat,kemampuan-kemampuan,kebiasaan-kebiasaan atau semua hal yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat.
c)      Ralph Linton
Kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuaan,sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
d)     Koentjaraningrat
Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
e)      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya ras dan cipta masyarakat.

Contoh hasil karya:teknologi
Contoh hasil rasa:meliputi jiwa manusia,segala kaidah dan nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemsyarakatan.
Rasa meliputi agama,ideologi,kebatinan dan kesenian.
Cipta merupakan kemampuan mental dan kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat.
Contoh hasil cipta manusia antara lain filsafat dan ilmu pengetahuaan.
Disimpulkan bahwa Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

2.  Wujud Kebudayaan
Ada 3 wujud kebudayaan:
(1)   Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan dan sebagainya.
Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan.Sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Contoh:di suku toraja ada suatu gagasan yaitu tanpa adanya upacara pemakaman(Rambo solo)  maka orang yang sudah meninggal dunia masih dianggap belum benar-benar meninggal dunia.sebagai perwujudan kebudayaan.

(2)   Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Contoh:Upacara pemakaman.pernikahan pada suku toraja.upacara    pemakaman(Rambo Solo) merupakan salah satu perwujudan budaya di suku toraja.
(3)   Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia(artefak).
Artefak (karya)adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Contoh:hasil ukir kayu di Tana Toraja.Ukir kayu merupakan hasil perwujudan budaya di suku toraja.


Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
3.      Ciri-ciri Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai 2 ciri secara umum dan secara khas.
Ciri-ciri umum kebudayaan
(1)   Kebudayaan adalah Milik Bersama
Artinya unsur-unsur yang tercakup dalam kebudayaan,seperti ide,nilai dan pola perilaku dijalankan dan dipelihara secara bersama oleh anggota masyarakat.
Contuh:suku toraja masih terikat oleh adat istiadat dan kepercayaan nenek moyang.sehingga suku toraja masih menjalankan dan memelihara upacara-upacara adat.seperti upacara Rambu Solo(upacara pemakaman).

(2)   Kebudayaan merupakan Hasil Belajar
Artinya semua unsur kebudayaan adalah hasil belajar bukan warisan biologis(dibawa sejak lahir),sehingga kebudayaan masyarakat berbeda dengan masyarakat lainya.Kebudayaan itu tidak dibawa sejak lahir tapi hasil belajar dari generasi sebelumnya.
Contoh:upacara kematian di tana toraja.kegiatan itu pasti dilakukan oleh suku toraja karena sebagai penerusan dari generasi terdahulu.
(3)   Kebudayaan Didasarkan pada Lambang
Artinya setiap kebudayaan mempunyai cirri sendiri-sendiri dengan menggunakan lambing yang berbeda sesuai daerah dan kebudayaan masing-masing.Lambang bisa berupa lambang keagamaan,seni,polotik,dan ekonomi
Contoh: seni ukir suku toraja
Semua ukiran yang terdapat pada rumah dan lumbung merupakan simbol makna hidup orang Toraja. Ukiran-ukiran itu ada yang bermakna hubungan manusia Toraja dengan pencipta-Nya, dengan sesama manusia (lolo tau), ternak (lolo patuon), dan tanaman (lolo tananan).
Ciri-ciri khas kebudayaan adalah:
(1)   Bersifat historis
Manusia membuat sejarah yang bergerak dinamis dan selalu maju yang diwariskan secara turun temurun.

Contoh:ukiran kayu di tana toraja.ukiran kayu merupakan budaya di tana toraja yang diwarisi secara turun temurun dan mengalami progress.

(2)   Bersifat geografis
Kebudayaan manusia tidak selalu berjalan seragam, ada yang berkembang pesat dan ada yang lamban, dan ada pula yang nyaris berhenti kemajuannya. Dalam interaksi dengan lingkungan, kebudayaan kemudian berkembang pada komunitas tertentu, dan lalu meluas dalam kesukuan dan kebangsaan/ras. Puncaknya adalah kebudayaan duniawi dimana terjadi saling melebur dan berinteraksinya kebudayaan-kebudayaan.
Contoh:suku toraja yang mendiami pegunungan masih mempertahankan gaya hidup yang khas,sehingga perkembanganya masih lambat.
(3)   Bersifat perwujudan nilai-nilai tertentu
Dalam perjalanan kebudayaan, manusia selalu berusaha melampaui (batas) keterbatasannya.
Perspektif Epistemologis
Berdasarkan Film dokumenter atau narasi tentang  kebudayaan suku toraja yang terletak di Propinsi Sulawesi Selatan, Pulau Sulawesi, Indonesia. Menurut saya  bisa dikaji dengan dua perspekif Epistemologis yaitu  Positivisme (telaah fungsional dalam antropologi indonesia) dan hermeneutik.
Ø  Telaah fungsional dalam antropologi
Karena analisis fungsional memperhatikan fungsi dari suatu gejala. Seperti pengorbanan binatang-binatang saat upacara pemakaman atau Rambo solo dijelaskan secara langsung mempunyai fungsi agar bekal orang yang meninggal tambah banyak.Selain itu tulang dari pengorbanan binatang itu juga befungsi untuk menghiasi rumah tongkonan misal dihiasi kepala kerbau sebagai tanda status sosial.Walaupun sebenarnya pengorbanan ini adalah symbol dari ritual tersebut.
Ø  Hermeneutik
Lebih condong ke perspektif hermeneutik karena narasi suku toraja yang ditampilkan merupakan fenomena sosial budaya sebagai teks yang kita baca dan harus disimpulakan sendiri.sesuai dengan tujuan telaah antropologi untuk membaca atau memahami fenomena sosial budaya bukan menjelaskan.contoh dari ritual pemakaman tersebut hanya memaparkan dan memperlihatkan tata cara pemakaman dan kita sendiri yang harus menyimpulkan atau membaca fenomena tersebut.dari narasi tersebut mengungkapkan makna-makna dari fenomena simbolik dalam masayarakat berupa benda-benda,perilaku,atau pengetahuan dan ide manusia.sepertai saat upacara pemakaman ada tongkonan sebagai simbol,dan ada juga tarian dari keluarga yang meninggal sebagai symbol untuk mengiring jenazah.Dan di suku toraja juga ada semacam ukiran berbentuk jago sebagai symbol kepemimpinan dan kerbau sebagai symbol kemakmuran.Pengorbanan binatang juga merupakan symbol dari upacara pemakaman tersebut.

Sumber
Koentjaraningrat. 1965. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management