Sabtu, 31 Desember 2011

Peranan Objek Wisata Yogyakarta dalam Proses Perkembangan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta



Yogyakarta merupakan objek wisata atau daerah tujuan wisata ke dua di indonesia setelah Bali. Pariwisata merupakan sektor utama bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyaknya objek dan daya tarik wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyerap kunjungan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Tempat-tempat pariwisata di Yogyakarta telah mengalami perkembangan baik dari segi perubahan fisik, perubahan fungsi dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena perkembangan zaman yang semakin modern sehingga tempat-tempat pariwisata yang ada di Yogyakarta juga senantiasa berproses menjadi tempat wisata yang disesuaikan pada era atau zaman yang ada agar dapat tetap dinikmati dan menarik perhatian untuk mengunjunginya. Perkembangan pariwisata di Yogyakarta perlu diarahkan pada pengembangan yang berorientasi pada pelestarian budaya. Hal ini dilakukan agar budaya lokal masih tetap terjaga dan tidak tergeser oleh budaya yang lebih modern. Apabila pengembangan pariwisata yang memperhatikan kelestarian budaya dapat dilaksanakan maka dari waktu ke waktu Yogyakarta akan tetap mampu mempertahankan eksistensinya sebagai kota wisata.
Yang membedakan objek-objek wisata Yogyakarta dengan yang lainnya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah kota berbasis cultural, dan historis. Dimana banyak daerah wisata didalamnya yang berbasiskan budaya. Seperti wisata adat grebeg syawal, sekaten yang awalnya merupakan salah satu bentuk dakwah sunan kalijogo dan makna dari sekaten berasal dari kata syahadatin. Dan segi historinya yaitu objek-objek wisata yang merupakan objek wisata sejarah seperti taman sari yang merupakan peninggalan kerajaan mataram islam. Dimana kompleks taman sari keraton Yogyakarta merupakan peninggalan Hamengku Buwono I. taman sari berarti taman yang indah yang pada zaman dahulu merupakan tempat rekreasi bagi sultan beserta kerabat istana. Selain itu masih banyak lagi wisata budaya yang ditemukan di Yogyakarta seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Baka, Candi Kalasan, dan museum Kraton. Untuk menarik pengunjung agar tertarik dan penasaran dengan objek wisata tersebut dimasing-masing objek wisata mempunyai daya tarik tersendiri berupa atraksi-atraksi. Atraksi-atraksi budaya tersebut antara lain: Sendratari Ramayana di Prambanan dan atraksi kesenian lainnya. Selain atraksi-atraksi yang disuguhkan untuk mendukung kemajuan wisata Yogyakarta, juga diadakan festival-festival sendratari, permainan rakyat, dan keseneian lainnya. Keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama serta didukung oleh kreatifitas seni dan keramahtamahan masyarakat Yogyakarta, membuat Daerah Istimewa Yogyakarta mampu menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan
.
Selain wisata Budaya, Pariwisata di Yogyakarta bisa maju dan meningkat dikarenakan adanya potensi wisata yang dimiliki kota Yogyakarta seperti wisata alam antara lain : pantai parangtritis, pantai glagah, pantai kuwaru, pantai samas, pantai Baron, krakal, kukup di gunung kidol, dan masih banyak objek wisata yang sedang dipromosikan seperti Wisata kuliner. Adanya insvestor juga sangat  mendukung dan membantu mengembangkan potensi wisata DIY agar menjadi besar dan tidak hanya mengandalkan dari APBN. Pariwisata Yogyakarta dapat meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan rakyat sekitar Yogyakarta. Banyaknya Objek Pariwisata yang sudah ada di Yogyakarta ini tentunya sangat berperan dan berpengaruh dalam perkembangan kepariwisataan Yogyakarta. Dengan adanya objek-objek wisata merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun domestik untuk berkunjung ke Yogyakarta. Sehingga dengan banyaknya pengunjung dari berbagai negara maupun daerah sekitar dapat meningkatkan kepariwisataan Yogyakarta dan tentunya bisa mengembangkan objek-objek wisata yang ada menjadi lebih menarik dan tentunya mempunyai ciri khas tersendiri dan juga berbeda dari kota-kota lain.
Dalam pengembangan objek-objek wisata tersebut antara pemerintah dengan masyarakat harus kerjasama untuk berbenah diri untuk mencapai hasil yang maksimal. Kita tahu kunjungan wisatawan ke Yogyakarta semakin meningkat dan dalam memberikan pelayanan wisatawan atau pengunjung agar tetap betah berlama-lama di Yogyakarta saranan penunjangnya harus diperhatikan. Seperti akomodasi dalam penginapan, kebersihan hotel, dan tentunya kebersihan objek wisata itu tersendiri. Dengan memenuhi standar kepariwisataan dan tersedianya berbagai akomodasi tentunya Yogyakarta lebih memantapkan statusnya sebagai daerah tujuan wisata ke dua setelah Bali.
Dibenahinya objek-objek wisata dan sarana penunjangnya merupakan respon perkembangan pariwisata di Yogyakarta. dalam hal pariwisata ini sejak sebelum dinyatakan pembangunan pariwisata di Indonesia (GBHN 1983), Yogyakarta telah memiliki objek-objek wisata yang cukup menarik perhatian orang, misalnya Kraton, Museum Kaliurang, Pantai Parangtritis, Prambanan. Terutama Kraton dan Prambanan sangat mendukung perkembangan pariwisata di daerah Yogyakarta. untuk menarik para wisatawan agar mau tinggal lama di Yogyakarta didukung oleh objek wisata budaya Borobudur , di Magelang. Antara Borobudr, Kraton, dan Prambanan merupakan segitiga emas yang memikat para wisatwan, tidak hanya sekarang, tetapi sudah lama bahkan bertahun-tahun (Hasbullah Asyori, 1992).
Pengembangan pariwisata di daerah Yogyakarta tentunya membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar objek-objek wisata.  Dampak yang ditimbulkan seperti pengaruh pada perubahan-perubahan sosial. Dampak dari pengembangan pariwisata itu bisa negatif dan menguntungkan atau positif tergantung dari sudut pandang mana.
Pada hakekatnya pengembangan pariwisata merupakan kegiatan ekonomi untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas, dan meratakan kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja terutama untuk masyarkat sekitar.
Bagi pemerintah daerah, berkembangnya pariwisata yang disertai dengan datangnya atau kunjungan wisatawan yang mau tinggal lama merupakan keuntungan tersendiri. Karena pemasukan devisa akan meningkat dan melebihi target. Misal pengembangan objek wisata Parang Tritis, setelah dibukanya jembatan kretek yang melintasi kali opak sangat mendukung pengembangan wisata di Pantai Parangtritis. Selain itu objek-objek wisata lain juga melengkapi dengan fasilitas-fasilitas agar objek wisata tersebut layak dan dikunjungi para wisatawan. Di samping itu pemerintah daerah maupun organisasi-organisasi yang bergerak di bidang kepariwisataan dan masyarakat sekitar juga ikut mendapa rejeki pariwisata. Dengan adanya hotel-hotel, restoran, biro perjalanan, jasa angkutan maupun tempat parkir yang disediakan. Selain itu semakin berkembangnya pariwisata juga bermunculan para penjual cindera mata maupun oleh-oleh khas daerah, yang tentunya memberi peluang dan kesempatan kerja.
Dari segi ekonomi hal ini merupakan dampak positif. Dengan dibukanya suatu tempat menjadi objek wisata atau daerah tujuan wisata, akan merangsang masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri dengan menyediakan apa saja yang dibutuhkan para pengunjung. Dapat kita lihat di berbagai daerah wisata misal Gembiraloka disana dilengkapi dengan wahana-wahana yang bisa dinikmati sambil melihat berbagai macam binatang. Dan dilengkapi dengan para pedagang cindera mata maupun  makanan. Selain itu dibuatnya alur sehingga lebih memudahkan pengunjung dalam menikmati objek wisata tersebut. Dan disana penjaga keamanan maupun tukang kebersihan juga berasal dari masyarakat sekitar objek wisata tersebut.
Namun perlu kita sadari bahwa perkembangan objek wissata tidak selalu berdampak positif dan menguntungkan bagi kehidupan melainkan dapat berdampak negatif. Dampak negatif yang muncul adalah terjadinya ketimpangan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Misalnya ketidak seimbangan antara pertumbuhan ekonomi pedesaan dan perkotaan. Pertumbuhan ekonomi perkotaan lebih baik dari pada masyarakat desa. Karena kota lebih banyak mempunyai fasilitas yang memberi banyak kemudahan para wisatawan. Sedang masyarakat sekitar objek wisata tidak saling memengarahui secara intens. Tetapi dalam rangka perkembangan kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tidak menghilangkan keasrian objek wisata di pedesaan maka Objek wisata di pedesaan juga dapat bersaing dengan objek wisata yang ada di kota. Karena banyak juga pengunjung terutama wisatawan asing yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai daerah-daerah wisata Yogyakarta yang masih mempunyai budaya yang kental.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa objek-objek wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat berperan dalam perkembangan kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta. hal itu dapat dilihat dari  usaha masyarakat dan pemerintah daerah dalam pembenahan dan banyak fasilitas yang disediakan. Selain itu karena keanekaragaman yang ada di Yogyakarta membuat wisatawan atau pengunjung tertarik untuk datang ke Yogyakarta, dan tidak sedikit dari para wisatawan yang sangat terpesona dengan objek wisata dengan corak budaya. Mereka juga mempelajari kesenian-kesenian yang ada seperti tarian, kesenian gamelan bahkan seni lukis juga mereka pelajari.
Sumber
Murniatmo, Gatot. 1993. Dampak Pengembangan Pariwisata. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Pariwisata


1 komentar:

garecafferty mengatakan...

gr5 titanium | TiG
gr5 titanium. In terms of titanium knife shape and shape, gr5 titanium titanium grades is the number one solid diamond on the rim ford edge titanium for sale of the wedge. titanium white dominus price Its shape is quite large and has an inclination of titanium automatic watch 4-5

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management